Jumat, 19 September 2014

Tentang Perasaanku, Kamu dan Kekasihmu

Aku menulis ini ketika sudah tidak ada lagi ruang untukku berfikir jernih. Tentang Cinta Bodoh yang selama ini aku pendam, perduli amat tentang perasaan kekasihmu yang kamupun sangat takut dia terluka. Sementara, untuk menjadi diriku, tidakkah kamu pernah berpikir bahwa aku bahkan bisa lebih terluka daripada kekasih-sialanmu itu?

Demi hari-hari yang sudah kubuang percuma karena menerima kau jadikan aku yang kedua, rasanya aku sudah tak sanggup lagi menjadi duri dalam perasaanku sendiri. Bagaimana menurutmu, jika kamu yang harus menunggu seperti apa yang aku lakukan saat aku menunggumu?

Tentang kekasih-sialanmu atau kekasih sejatimu itu. Berterima kasihlah kepadaku, karena aku masih menjaga perasaannnya dengan tidak secara terbuka mengambilmu darinya.  Aku masih bersabar dengan tidak menunjukkan betapa aku sangat ingin merebutmu darinya. Berterima kasihlah, kepadaku.

Dan teruntuk kamu, kekasih yang sangat ingin aku miliki sepenuhmu. Aku bahkan tetap menyukai kamu saat aku sedang menuangkan kebencianku terhadapmu, aku benci diriku karena aku tetap saja menyukai kamu. Kamu, kamu yang terlalu menjaga perasaan kekasihmu, kamu takut jika kekasihmu terluka.

Sementara aku? Aku adalah racun dalam kehidupan percintaanku sendiri, dengan menerima dan membiarkan kamu merobek-robek lukaku yang sekian hari semakin dalam sakitnya. Aku bahkan tak lagi memiliki waktu untuk mencintai diriku sendiri karena aku terlalu sibuk untuk menyukaikamu, aku terlalu sibuk memikirkan kamu.

Demi perasaanku yang sudah tak bisa disembuhkan lagi. Maaf jika aku masih harus membiarkanmu semakin terluka, maaf jika aku semakin mencintai kekasih orang lain itu. Bertahanlah sedikit lebih lama lagi, bahkan ketika kamu sudah tidak mampu lagi untuk menahan sakit, tetaplah bertahan. Karena aku masih sangat menyukainya. Sangat sangat menyukainya.

Sekali lagi, aku menulis ini ketika aku sudah tak ada lagi tempat untuk mengadu, tak ada lagi tempat untuk bercerita. Tentang cinta segitiga yang selama ini aku biarkan membusuk dalam perasaanku, aku masih akan terus membiarkannya menggerogoti diriku. Karena aku masih akan tetap menyukai kekasih yang belum bisa aku miliki sepenuhnya.

                                                Aku sangat membenci diriku karena aku sangat mencintaimu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar