Sabtu, 14 September 2013

AKU KALAH - Zarry Hendrik


Apa orang yang memperlakukanmu dengan begitu baik harus diam-diam menjahatiku? Kudengar ia orang yang baik, pekerja keras, mau mengalah, rajin beribadah dan namun diam-diam mengungkapkan perasaannya kepada kekasihku dan itu kau. Aku kalah. Aku lengah. Sesaat setelah aku berkedip, kau lenyap. Kau kekasihku telah direnggut, perasaanmu kini terbelah. Setengah untuk orang yang begitu baik, mungkin setengah lagi hanya teruntuk kutanya-tanya.

Aku tidak menyalahkanmu. Kan kulihat kau bahagia. Hanya dulu, aku dapat melihat hati yang penuh pada sepasang bola matamu. Sekarang aku kagok oleh karena begitu banyak ketakutan di dalamnya. Aku ingin bertepuk tangan, namun khawatir kau tersinggung.

Apakah ini pertanda untukku meniti hidup yang baru untuk seseorang yang baru? Aku tidak yakin, sebab sampai di hari ini, rindu selalu lebih kuat dari kekecewaan. Aku tidak mau memilih pengganti dengan hati yang hanya memberikan rasa kasihan. Hati yang menjerit tidak harus selalu menyerukan kesepian. Biarlah aku sendiri asal tidak memiliki yang tidak aku cintai. Ini lebih baik dari asal-asalan.

Hanya dengar kekasihku, jangan karena kau cinta aku begitu besar, cintaku jadi tidak berarti apa-apa! Kau tahu kalau kau mencintaiku, namun cintakah yang kau inginkan? Jika kau bilang kau lebih mencintaiku, lalu untuk diakah sisanya? Ah, isi hatimu dipertanyakan. Sekarang bayangkan! Jika hati kekasihku dicuri orang, akankah hatinya akan kembali dengan utuh? Karena siapakah aku yang menjawab tanya sendiri.

Mungkin ini pelajaran bahwa ternyata ada juga cinta yang jahat, cinta yang mencari celah untuk dapat memisahkan dua hati yang menyatu. Aku dan kamu yang dulu pernah menjadi kita. Baiklah, baiklah. Biar bumi berputar, waktu berjalan dan aku terpaku saja akan bayang-bayangmu.

Yang baik selalu menang, yang terbaik hanya dikenang. Aku kalah.

Minggu, 08 September 2013

Zarry Hendrik - Semoga Tidak Kamu Lagi

Semoga Tidak Kamu Lagi - Zarry Hendrik


ADA RASA SEDIH SAAT MELIHATMU BAHAGIA. BUKAN KARENA AKU TIDAK INGIN KAMU BAHAGIA, MELAINKAN KARENA BUKAN AKU YANG MEMBAHAGIAKANMU. ITU MENYAKITKAN, SEPERTI PUKULAN YANG SEBENARNYA INGIN BUATKU TERSADAR. MUNGKIN INI WAKTU UNTUK AKU TERPURUK, SUPAYA AKU DAPAT MELIHAT TUHAN MEMAKAI KENANGAN INI UNTUK BUATKU DIPENUHI KESIAPAN, SEHINGGA DOA DAPAT MELAHIRKAN SEMANGAT DAN KEMUDIAN BUATKU BANGKIT.
NAMUN KETAHUILAH SEBELUM AKU SUDAH TAK LAGI MENCINTAIMU, INI DARAHKU MENGALIR MEMBAWA BAYANG-BAYANGMU MENGELILINGI TUBUHKU DAN JANTUNGKU BERDENTING DEMI KAU MENARI-NARI DI PIKIRANKU. ADA SATU HAL YANG SAMPAI HARI INI MASIH MEMBUAT AKU BANGGA MENJADI AKU, ITU KARENA AKU MAMPU TERIMA KAMU APA ADANYA. AKU MEMINTA AMPUN KEPADA TUHAN, SEBAB AKU PERNAH BERHARAP KALAU SUATU SAAT, KETIKA ANGIN MENGHEMPASKU HILANG DARI DAYA INGATMU, AKU INGIN TAK PERNAH LAGI MENGINJAK BUMI. SEBAB HIDUP  JADI TERASA BAGAIKAN DINDING YANG DINGIN. AKU HARUS MENJADI PAKU, SEBAB KAMU BAGAI LUKISAN DAN CINTA ITU PALUNYA. MEMUKUL AKU, MEMUKUL AKU DAN MEMUKUL AKU SAMPAI AKU BENAR-BENAR MENANCAP KUAT.
PADA AKHIRNYA, SEMOGA, TIDAK KAMU LAGI YANG AKU LIHAT SEBAGAI SATU-SATUNYA CAHAYA DI DALAM PEJAMKU SEBELUM PULAS. AMIN.

Seminggu Setelah Itu.

Seminggu setelah itu, aku selalu menulis tentang kamu. Entah kenapa, aku selalu memikirkan kamu.
Bahkan, saat aku menulis ini aku sedang memikirkan kamu. Aku tak percaya takdir, tapi aku ingin nanti takdirku adalah kamu.
Seminggu setelah itu, aku masih memikirkan kamu. Aku ingin bersama kamu, bukan karena takdir. Tapi karena kebersamaan kita istimewa, denganmu aku adalah aku. Kamu adalah kamu.
Aku ingin bersama kamu, bahkan jika aku tidak bahagia, aku tetap ingin bersama kamu.
Seminggu setelah itu, kosong.
Bisakah kamu mengerti maksudku? Aku memiliki kenangan yang tak ingin aku lupakan. Hanya dengan kenangan dirimu bisa membahagiakan aku.
Tapi, apakah ini adil? Jika aku ingin merasa bahagia dengan kamu, mengapa hanya melalui kenangan?
Cinta tidak seindah yang aku bayangkan, saat pengkhianatanmu melukai dan merobek-robek perasaanku yang teramat dalam kepadamu. Aku merasa hancur.
Tapi kemudian kamu pergi, dengan meninggalkan aku yang terluka. Kamu pergi.
Bahagiakan kamu sekarang? Aku ingin melihatmu bahagia, walau tidak dengan aku.

Sudah Lama kan?

Sudah lama kan? Bahkan aku lupa saat terakhir kita bersapa..
Sudah lama, aku memilih berlalu darimu,
ini tidak berarti aku melupakanmu.
Sudah lama kan? Apakah dirimu masih seperti dulu?
Sudah lama aku tak melihat lingkar senyummu, sudah lama..
Ini sulit, aku berusaha menjadi seseorang yang tak kukenali, aku belajar mendustai aku.
Ini menyakitkan.
Saat pikiranku berlomba untuk tak mengingatmu, sakit.
Sudah lama kan? Sudah lupakah kamu terakhir kita bersapa?
Bukankah terlalu lama untuk diingat?
Lucu, aku mencoba menghapus kenangan yang membuatku bahagia,
entahlah, mungkin aku sudah gila.
Kenangan bersamamu indah, namun aku merasa tersakiti jika mengingatnya..
Sekarang apa? Aku membohongi diriku dengan menulis tulisan tentangmu.
Aku merindukanmu. Sudah lama aku merindukanmu.
Sudah lama..