Minggu, 08 September 2013

Seminggu Setelah Itu.

Seminggu setelah itu, aku selalu menulis tentang kamu. Entah kenapa, aku selalu memikirkan kamu.
Bahkan, saat aku menulis ini aku sedang memikirkan kamu. Aku tak percaya takdir, tapi aku ingin nanti takdirku adalah kamu.
Seminggu setelah itu, aku masih memikirkan kamu. Aku ingin bersama kamu, bukan karena takdir. Tapi karena kebersamaan kita istimewa, denganmu aku adalah aku. Kamu adalah kamu.
Aku ingin bersama kamu, bahkan jika aku tidak bahagia, aku tetap ingin bersama kamu.
Seminggu setelah itu, kosong.
Bisakah kamu mengerti maksudku? Aku memiliki kenangan yang tak ingin aku lupakan. Hanya dengan kenangan dirimu bisa membahagiakan aku.
Tapi, apakah ini adil? Jika aku ingin merasa bahagia dengan kamu, mengapa hanya melalui kenangan?
Cinta tidak seindah yang aku bayangkan, saat pengkhianatanmu melukai dan merobek-robek perasaanku yang teramat dalam kepadamu. Aku merasa hancur.
Tapi kemudian kamu pergi, dengan meninggalkan aku yang terluka. Kamu pergi.
Bahagiakan kamu sekarang? Aku ingin melihatmu bahagia, walau tidak dengan aku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar