Seribu teman bahkan
tak mampu melunturkan ribuan penat yang menumpuk, yang ada hanya pemikiran
negatif yang kian hari kan menjamur.
Aku bahkan lupa
rasanya menjadi bahagia, seharusnya kalian tahu bahwa aku tak mampu tersenyum
karena memikirkan permasalahan yang terjadi.
Aku menulis karena
aku tak memiliki seorang teman untuk bercerita, sekedar untuk menepuk
bahuku-pun aku tak bisa menemukannya.
Aku memilah-milah
apa yang harus aku lakukan, dan untuk saat ini entah benar entah salah, aku
merasa tidak terarah. Tidak berarutan.
Aku bagai kapal
yang menghantam karang, tetap berjalan tetapi pasti akan tenggelam.
Suatu saat pasti
akan tenggelam.
Terkadang aku
mencaci diriku sendiri, aku terlalu diperbudak keadaan. Terlalu.
Aku tak mampu
menumpulkan sikap keegoisanku yang kian meruncing. Siapa yang mau hidup dengan
sifat egois? Siapa? Tidak ada.
Tidak ada. Aku tahu
itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar