Kamu mencintainya,
4 tahun.
Diapun tahu itu.
Kemudian, kamu melupakannya tak butuh waktu lama.
Kamu berdusta akan ucap-ucapmu dulu kepadanya.
Dan, kamu ikrarkan bahwa kamu akan melupakannya dalam
tiap detik yang kamu lewati.
Kamu akan menghapusnya dalam tiap kenangan dalam
ingatanmu.
Jadilah dia, wanita yang akan menjadi satu-satunya
musuhmu selama hidupmu.
Bahkan bagimu.
Hari dimana bagimu dan bagi wanita itu dulu adalah
berarti.
Sekarang tak lagi menjadi hari yang kau nanti tiap
berganti bulan.
Kamu melupakan hari dimana kalian saling berjanji
untuk terus saling memiliki satu hati yang sama, satu perasaan yang sama,
menatap pada tatapan yang sama,
dan kembali kepada orang yang sama sebagai alasan
karena saling mencintai satu sama lain.
Hari ini.
Wanita itu menangis.
Kamu tak lagi menganggapnya berharga.
Kamu tak lagi melihatnya sebagai bahagia.
Kamu tak lagi memujinya sebagai cinta.
Wanita itu tercekik oleh ikrarmu.
Wanita itu
tersesat akan keputusannya